Music Tutorial: Membuat Lagu untuk Pemula dengan Fruityloops Part 2
Kembali lagi di blog Loovo Music dalam rangkaian tutorial membuat lagu dengan software fruityloops untuk pemula. Setelah sebelumnya kita belajar membuat drum, sekarang kita akan belajar cara mengoperasikan FL Studio untuk membuat nada menggunakan virtual instrumen/VST plugin dan sample audio yang tersedia dalam FL Studio.
VST Plugin (Virtual Studio Technology) adalah software musik tambahan yang dapat beroperasi menggunakan DAW (Digital Audio Workstation) ataupun standalone (berdiri sendiri), dalam tutorial ini tentunya kita menggunakan DAW FL Studio.
Pengertian sederhana tentang VST Plugin adalah sebuah software virtual yang dapat menghasilkan suara secara digital untuk menyerupai peralatan musik aslinya (hardware) seperti efek, kompresor, equilizer dan berbagai instrumen seperti drum, gitar, organ etc.
Dengan adanya VST Plugin membuat kita jadi lebih mudah dalam mengeksplor musik yang ingin kita buat, karena kita tidak akan terbatasi oleh mahal dan repotnya membeli alat musik yang tidak kita miliki hingga kita dapat membuat lagu dengan instrumen yang digunakan dalam karya-karya musik kelas dunia sekalipun.
Banyak sekali ragam plugin tersedia di pasaran dengan harga yang jauh lebih murah dari alat aslinya dan tentunya dengan kualitas yang tidak kalah pula. Selain itu, jangan khawatir buat teman-teman yang memiliki dana terbatas untuk membeli Plugin berbayar, karena di internet banyak sekali plugin-plugin berkualitas yang dapat diunduh secara gratis (freeware).
Selain menggunakan VST Plugin, kita juga bisa menggunakan sample audio (rekaman instrumen yang digunakan untuk membuat lagu secara digital) dan beberapa generator yang tersedia dalam FL Studio sebagai intrumen dalam lagu yang kita buat.
Sudah kebayang dengan VST plugin dan sample audio? Jika sudah tentu pertanyaan berikutnya akan muncul “di mana dan bagaimana menggunakan VST plugin dan sample audio pada FL Studio?” Jawabannya mari kita langsung masuk ke materi tutorial Part 2 ini.
Untuk memudahkan saya sudah siapkan daftar isi tutorial berikut ini.
Apa itu “Keyboard Editor”? Saya akan menjelaskan dengan gambar di bawah ini.
Gambar 1
Sambil berjalan saya juga akan menjelaskan beberapa fungsi lainnya yang belum sempat dibahas pada tutorial Part 1.
- Hijau (gambar 1)
- Merah (gambar 1)
- Biru (gambar 1)
Knob ini disebut “Channel Panning” yang berfungsi untuk membuat suara dari setiap channel berada di kanan atau kiri pada stereo speaker.
Ini adalah tombol “Keyboard Editor”, tombol ini berfungsi untuk mengatur nada dari setiap balok yang kita gambarkan pada “step sequencer”. Sebagai contoh silahkan ikuti step by step penggunaan dari Keyboard Editor ini.
Kita pilih “FL Keys” (piano) untuk dimasukkan ke dalam channel, caranya Klik “Channel” pada Tool Bar bagian sebelah kiri seperti gambar 2 di bawah ini.
Anda juga dapat menggunakan sample audio dalam folder Packs seperti yang sudah dijelaskan dalam tutorial Part 1.
Gambar 2 (klik untuk memperbesar gambar)
Setelah dipilih, FL Keys secara otomatis akan masuk ke dalam Channel window dan akan muncul pop-up window plugin FL Keys lengkap dengan keyboard yang akan bunyi jika kita ‘klik’. Setelah itu silahkan isi step sequencer seperti kita mengisi beat drum pada tutorial Part 1.
Gambar 3 (klik untuk memperbesar gambar)
Setelah menggambar pada step sequencer seperti contoh gambar 3, coba kita ‘play’ terlebih dahulu. Kita akan mendengar suara piano dengan nada/note yang sama. Gunakan “Keyboard Editor” untuk merubah nada dari FL Keys. Caranya, klik tombol “Keyboard Editor“ (Warna merah gambar 1).
Gambar 4 (klik untuk memperbesar gambar)
Sebelum merubah nada pastikan kita “select” channel yang ingin kita edit nadanya, pilih dengan cara ‘klik’ area yang ditunjukkan dalam gambar 4 warna kuning. Warna merah adalah keyboard yang muncul setelah kita tekan tombol “Keyboard Editor”.
Pada bagian yang saya beri warna hijau akan terlihat keyboard menyala dengan warna orange, ini menunjukan nada yang aktif sesuai step sequencer yang kita gambarkan. Setiap kita menggambar step sequencer pasti akan diikuti warna orange yang muncul pada keyboard tepat dibawahnya. Silahkan anda coba pindahkan nada dari setiap step sequencer yang digambar dengan cara klik keyboard.(keyboard berwarna orange akan pindah tempat, artinya Anda sudah merubah nada).
Setelah anda mengatur nada dengan keyboard silahkan “play” untuk mendengar perubahan nadanya.
“Pattern Length” (Panjang Pattern), berfungsi untuk merubah panjangnya pattern sesuai yang dibutuhkan. Saat kita merubah “Pattern Length” menjadi angka ‘1’, otomatis pattern akan menjadi 1 beat/bar (4 kotak step sequencer/channel) dan menjadi angka ‘2’ akan berubah menjadi 2 beat/bar (8 kotak step sequencer/channel) dan seterusnya. Jika dibiarkan kosong, akan menjadi default setting yaitu 4 beat/bar (16 kotak step sequencer/channel).
Pengaturan “Pattern Length” dibutuhkan untuk membuat pekerjaan kita lebih efisien, pengalaman sewaktu saya dulu belajar FL Studio sendiri, saat kehabisan ruang dalam 1 pattern saya melanjutkannya dengan membuat pattern baru, tentu itu akan membuat pattern menjadi sangat banyak dan tidak efisien. Tapi semua itu tergantung dari kebutuhan kita masing-masing.
Sebagai contoh, saya berikan sedikit ilustrasi penggunaan dari “Pattern Length”.
Pertama masukan pattern piano yang tadi sudah kita buat ke dalam Playlist. Cara memasukan pattern ke dalam playlist ada di tutorial Part 1.
Setelah pattern masuk ke dalam Playlist coba rubah “Pattern Length” menjadi ‘8’, kita akan melihat kotak-kotak step sequencer berubah menjadi 32 kotak setiap channel. Hal ini juga otomatis akan merubah visual pattern yang kita masukkan ke dalam playlist (lebih panjang).
Gambar 5 (default “Pattern Length” atau 4 beat/bar setiap channel)
Gambar 6 (8 beat/bar atau 32 kotak step sequencer/channel)
Terlihat seperti gambar 6 saat kita menaikan jumlah beat menjadi ‘8’ kita dapat membuat beat drum lebih panjang dan akan bermanfaat untuk membuat pattern yang bernada. Jadi kita tidak perlu membuat pattern baru saat kehabisan ruang pada sebuah pattern. Oke, sebetulnya saya tidak terlalu sering menggunakan fitur keyboard editor untuk pembuatan nada karena dengan Piano roll pembuatan nada jauh lebih mudah.
Setelah sebelumnya kita berkutat dengan “Keybord Editor”, sekarang kita akan bermain-main dengan fitur “Piano Roll”. Fitur ini digadang-gadang sebagai fitur unggulan dari FL Studio, karena fleksibilitas yang tinggi dibanding dengan piano roll pada DAW lainnya. Dengan begitu kita akan diberi kemudahan dan kecepatan untuk menyelesaikan lagu yang akan kita buat.
Lalu apa itu “Piano Roll”? Piano Roll memiliki fungsi yang kurang lebih sama dengan Keyboard editor yang telah kita pelajari, tapi dengan piano roll semuanya akan jauh lebih mudah dilakukan terutama jika kita ingin membuat nada. (dalam piano roll kita juga dapat membuat drum)
Tanpa berlama-lama kita langsung masuk ke materi, seperti biasa akan saya mulai dengan gambar.
Gambar 7
Untuk mengaktifkan “piano roll” silahkan klik kanan pada salah satu channel hingga muncul option dan pilih “piano roll”. Pada contoh gambar 7 saya mengkatifkan piano roll pada channel FL Keys. (semua channel dapat dirubah menjadi mode piano roll)
Sesaat kita pilih akan muncul pop-up window piano roll.
Gambar 8 (piano roll window)
Pada bagian kiri kita melihat keyboard yang menunjukan nada-nadanya secara vertical. Di sebelahnya ada kotak-kotak kosong tempat kita menggambarkan nada yang ingin kita gunakan. Bagian yang saya beri warna merah dan kuning untuk zoom in/out secara horizontal dan vertikal.
Silakan isikan nada apapun untuk tes penggunaan piano roll.
Gambar 9
Saya telah menggambar seperti gambar 9 di atas. Bagian berwarna merah adalah angka bar yang jumlahnya bisa tak terhingga, pada gambar 9 saya menggambar hanya pada area bar ke-1.
Pada dasarnya Piano Roll bekerja seperti halnya “step sequencer”, untuk membuktikannya silahkan lihat step sequencer dari instrumen yang tadi sudah kita aktifkan Piano rollnya. Setelah piano rol kita isi nada, step sequencer akan terlihat seperti gambar 10.
Gambar 10
Jika sudah silahkan coba ‘play pattern’, piano akan bermain berulang-ulang dalam 1 bar (4 beat). Sekarang coba kita sama-sama tambahkan nada pada Piano roll pada bar ke-2.
Gambar 11 (klik untuk memperbesar gambar)
Saya telah menggambar seperti gambar 11, jika Anda sudah menggambar seperti saya coba ‘play pattern’.
Kita sama-sama sudah mengerti tentang “Pattern Length” pada pembahasan sebelumnya, di mana kita perlu menambahkan panjang pattern untuk menambah ruang ‘pattern’ tempat kita menggambar nada, pada piano roll hal itu tidak perlu kita lakukan karena panjang pattern akan otomatis menyesuaikan saat kita menggambar pada bar 2, bar 3 dan seterusnya. Itulah sebabnya kenapa saya lebih senang menggunakan piano roll ketimbang keyboard editor.
Untuk membuktikannya silahkan Anda masukan “pattern” yang mengandung “piano roll” ke dalam playlist. Setelah masuk anda akan melihat panjang pattern dalam playlist akan berubah seiring kita menambah atau mengurangi jumlah bar piano roll.
Gambar 12. (2 Bar tergambar dalam piano roll begitu pula dalam playlist)
Gambar 13 (klik untuk memperbesar gambar)
Pada gambar 13 saya menghapus nada piano roll yang sebelumnya ada dalam Bar ke-2, hasilnya kotak pattern pada playlist (orange, gambar 13) ikut berubah menjadi 1 bar saja. Berbeda jika kita menggunakan step sequencer, kita harus merubah jumlah beat untuk menambah/mengurangi panjang pattern seperti yang sudah saya jelaskan dalam “keyboard editor”.
Kita dapat mengatur panjang dari gambar nada (balok berwarna hijau dalam piano roll) yang kita letakkan sesuai kebutuhan. Caranya arahkan mouse ke ekor dari gambar nada, tahan klik dan drag sesuai panjang yang kita butuhkan. (klik pada bagian warna orange seperti gambar 14 untuk mengatur panjang nada)
Gambar 14 (klik untuk memperbesar gambar)
Saat ini kita menggunakan suara piano di mana pengaturan panjang gambar nada tidak berpengaruh terhadap suara yang dihasilkan. Silahkan masukkan sample audio atau vst plugin seperti instrumen string, bass, synth dll. untuk mengetahui efek dari kita mengatur panjang/pendek dari nada yang kita gambar dalam piano roll. Jadi panjang nada digunakan untuk mengatur panjang suara sebuah instrumen, khususnya untuk instrumen yang dengan suara sustainable.
Kembali mengingatkan, Anda dapat memilih sample audio dari folder packs yang sudah saya jelaskan pada tutorial Part 1. Untuk Vst Plugin dan bermacam generator FL lainnya dapat anda pilih dengan metode yang dijelaskan di awal artikel ini (metode memasukkan FL Keys).
Pusing teman-teman? Hehe… pelan-pelan dibaca ulang sampe ngelotok kalau masih bingung dan penting untuk membaca sambil praktek agar lebih mudah mengerti. Kalau sudah tidak pusing, ayo kita lanjut ke pembahasan terakhir dari piano roll.
Jika pada tutorial Part 1 kita telah belajar fungsi dari “main volume”, “channel volume” dan “channel panning”, sekarang kita akan belajar fungsi yang tidak jauh berbeda khususnya berkaitan dengan piano roll.
Gambar 15 (klik untuk memperbesar gambar)
Seperti yang sudah saya sebutkan tadi, kita akan belajar untuk mengatur volume dari piano roll, bedanya dalam piano roll ini kita dapat mengatur volume/velocity pada setiap nada secara terpisah. Volume diatur dengan klik bagian Piano roll Event Editor yang saya beri warna kuning.
Silahkan dicoba untuk mengetahui perubahan dari kita mengatur Piano roll Event Editor. Saat Anda ‘play’ kita akan mendengar perubahan volume dari satu nada ke nada lainnya. Fitur ini biasa saya gunakan untuk memberi efek accent yang berguna mengatur dinamika sebuah instrumen. Biasanya saya menggunakan untuk membuat permainan instrumen agar tidak seperti robot, khususnya instrumen drum.
Selain itu, kita juga bisa mengatur panning (suara berada di kanan/kiri) dari setiap nadanya. Caranya klik “velocity” (warna hijau gambar 15) dan pilih “note pan” gambar 16.
Gambar 16 (klik untuk memperbesar gambar)
Sesaat kita memilih “Note pan”, Piano roll Event Editor akan berubah menjadi pengaturan panning (untuk kembali mengatur volume lakukan langkah yang sama seperti sebelumnya dan pilih note velocity). Silahkan dicoba setelah Anda melakukan sedikit pengaturan panning dan ‘play’ untuk mendengar efek panning suara dari setiap nada yang kita buat.
Penjelasan tentang piano roll telah selesai, tapi ada satu lagi yang bisa Anda lakukan dengan piano roll. Keuntungan lainnya penggunaan piano roll dibandingkan dengan keybord editor adalah, dengan piano roll Anda dapat membentuk sebuah kord, caranya silahkan Anda gambarkan gabungan nada sesuai kord yang diinginkan, membentuk kord akan membuat nada satu dengan nada lainnya berada di waktu yang sama (menumpuk). Hal ini juga tidak dapat kita lakukan menggunakan Keyboard Editor.
Dasar membuat nada dengan FL Studio sudah kita bahas, sisanya kreatifitas kita masing-masinglah yang berbicara tentang seberapa bagus lagu yang akan kita produksi. Berikut ini saya berikan demo video penerapan nada dalam membuat lagu.
Video Part 2
Perlu diketahui, sebagian besar software DAW selalu menggunakan bentuk keyboard sebagai visualisasi penerapan nada. Bagi Anda pemain piano atau organ tentu akan lebih mudah mengoperasikan piano roll setelah mengerti tutorial ini.
Bagi pemula, saya menyarankan pelan-pelan Anda mempelajari kord-kord dasar piano dan mengerti konsep tangga nada musik. Untuk dasar pembentukan tangga nada dan kord bisa Anda pelajari di artikel Dasar Pembentukan Tangga Nada & Chord. Jika Anda serius ingin menjadi pencipta lagu yang handal, alangkah baiknya Anda sedikit mempelajari basic memainkan keyboard/piano.
Pengertian dasar membuat nada pada FL Studio telah selesai. Mudah-mudahan Anda semua dapat mengerti tutorial ini. Banyak sekali hal-hal yang tidak dibahas di sini berkaitan dengan pembuatan nada, jika masih ada yang bingung jangan segan untuk bertanya dan jangan lupa untuk menantikan tutorial Part 3.
Untuk melengkapi tutorial ini, silahkan mampir ke daftar isi tutorial membuat lagu di mana Anda akan mendapatkan gambaran utuh dan urutan lengkap dari tutorial. Daftar isi tutorial membuat lagu dapat diakses melalui link di bawah ini:
Daftar Isi Tutorial Membuat Lagu (Fruityloops)